Museum Batik Danar Hadi – Tidak dapat diduga Indonesia memiliki begitu banyak warisan budaya yang patut dibanggakan. Terutama di Kota Solo Untuk mengapresiasi keberadaannya maka di dirikan Museum Batik Danar Hadi. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa, dan menjadi daya tarik tersendiri dalam perbatikan.

Hingga saat ini batik tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja bahkan orang luar negeri sangat suka memakainya. Jauh-jauh dari negara asalnya hanya untuk membeli batik kesukaannya, dan berani membeli dengan harga mahal. Jika ingin mempelajari sejarah batik maka datang saja di Kota Solo.

museum batik danar hadi

Solo memang menjadi salah satu kota yang memiliki banyak warisan budaya, seperti Keraton dan juga Museum Batik Danar Hadi. Sejarah Museum Batik Danar hadi dibangun pada tahun 1890 atau sekitar abad XIX yang dibuat oleh arsitek dari Belanda. Meskipun mengangkat gaya Eropa, tetap saja tata ruang dibuat konsep Jawa Kuno.

Di Kota Solo Bapak H. Santosa Doellah mendirikan sebuah monumen yang diberi nama Monumen Batik Danarhadi. Pertama merintis usahanya pada tahun 1967 dan berusia 26 tahun, dan berstatus baru menikah. Peresmian Museum Batik Danarhadi oleh Ibu Megawati Soekarno Putri pada tahun 2000 selaku Wakil Presiden pada saat itu.

Baca artikel lainnya : keraton surakarta

Menyusuri Hal Yang Berkaitan Dengan Museum Batik Danarhadi

Solo memang menjadi salah satu kota yang memiliki banyak warisan budaya, seperti Keraton dan juga Museum Batik Danarhadi. Jadi, bagi siapa saja yang suka suasana pada zaman dahulu Solo menjadi tempat rekomendasi. Selain masyarakatnya yang ramah, lalu apa saja hal yang berkaitan dengan Museum Batik Danarhadi, berikut akan dijelaskan secara lengkap.

1. Letak Museum Batik Danarhadi

Tempat yang sangat tepat bagi pecinta batik, jadi siapa saja yang berkunjung disini pasti tidak akan menyesal. Terdapat banyak motif yang ditawarkan, perpaduan corak dan warna yang tidak membuat bosan membuat pembeli nyaman memakainya. Batik memang cocok untuk acara pernikahan, ataupun acara wisuda, pas untuk anak-anak maupun dewasa.

Letak Museum ini sangat strategis, mudah dijangkau para wisatawan. Lokasinya berada di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No 261 Surakarta, Sriwedari, Laweyan berada tepat di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 57141.
Tempatnya di dalam perumahan Dalem Wuryaningratan. Perumahan tersebut bekas dari keluarga K.R.M.H Wuryaningrat, beliau merupakan menantu dari seorang Raja Kasunanan Surakarta. Di Museum ini menyuguhkan kualitas produk terbaik, seperti batik asli dari keraton, batik Jawa, batik Cina.

lokasi museum batik danar hadi

2. Fasilitas Museum Batik Danarhadi

Perkembangan batik Solo menerima pengaruh dari kebudayaan luar sebut saja batik China, yang mendapat pengaruh dari Jepang. Batik Pesisir terpengaruh dari budaya Lasem, Pekalongan, dan batik Sumatera. Museum ini memiliki koleksi motif sekitar seribu helai inilah yang menjadi alasan MURI memutuskan Museum ini sebagai koleksi terbanyak.

Selain itu, di Museum ini menyediakan fasilitas bisa melihat proses pembuatan batik, bahkan boleh langsung ikut membatik. Pelayanan yang ditawarkan selanjutnya pengunjung boleh ikut serta dalam acara workshop. Sekaligus mencurahkan daya kreatifnya dengan membuat corak batik sendiri.

Setelah selesai membatik proses selanjutnya yaitu penjemuran, dari proses ini pengunjung sendiri yang melakukannya. Banyak manfaat yang diperoleh dalam kegiatan ini, pengalaman, menambah teman, dan aktif di masyarakat. Dan yang terpenting jangan lupa untuk memberikan ilmunya kepada saudara maupun kerabat.

3. Konsep Arsitektur Museum Batik Danarhadi

Pengunjung juga dimanjakan dengan cara menikmati setiap arsitekturnya. Bangunan yang terletak di samping museum mengangkat tema khas Jawa Kuno. Terkenal dengan sebutan Ndalem Wuryaningratan, tadinya tempat itu sebagai tempat istirahat Pangeran Wuryaningrat.

Beliau merupakan menantu dari Raja Susuhan Pakubuwono X pada saat itu bangunan menggunakan konsep tempat tinggal seorang bangsawan kaya raya. Dicampur dengan gaya arsitektur pakem Jawa dan dipengaruhi model Eropa. Tema seperti inilah membuat bangunan semakin elegan, dan juga sederhana tetapi tetap terlihat mewah.

Menggunakan warna cat putih gading, ditambah cahaya lampu yang menerangi ruangan pada saat malam hari. Ditambah properti lampu jalanan untuk menghipnotis setiap orang yang lewat agar mau berkunjung ke dalam atau hanya sekedar melihat keindahan bangunannya. Ditumbuhi pohon yang begitu rindang dan cocok untuk tempat bersantai bersama keluarga, juga padang rumput hijau yang luas.

4. Cabang Museum Batik Danarhadi

Seperti yang dikatakan di awal, Museum ini memang menjadi pusat mode perbatikan di era jaman dahulu maupun sekarang. Bukti kesuksesannya batik yang telah terkenal di Indonesia ini memiliki cabang di Jakarta, tepatnya di Jalan Raden Saleh.

Peresmian cabang tersebut disahkan pada tanggal 24 November tahun 2016, disaksikan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Dengan majunya Batik Danarhadi diharapkan bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan ikut serta menjaganya.

Tempat ini sudah menjadi legendaris dalam bisnis perbatikan, jadi tidak perlu diragukan lagi. Setelah dilakukannya renovasi, Batik Danarhadi dibangun menjadi tiga lantai yang isinya koleksi busana batik semua umur tersedia disini.

5. Arti Setiap Corak Dan Harga Tiket Di Museum Batik Danarhadi

tiket museum batik danar hadi

Saking cintanya terhadap batik Santoso Doellah berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya agar tetap puas dan tentunya cinta. Tiket masuk harganya bervariasi, Rp. 15.000 untuk seorang pelajar sekaligus mahasiswa. Sedangkan umum dikenai biaya sebesar Rp. 35.000, diberi fasilitas pemandu bagi pengunjung.

Dalam Batik Danarhadi menawarkan tiga warna yaitu Hitam melambangkan pada Dewa Siwa, coklat melambangkan pada Dewa Brahmana, dan krem melambangkan pada Dewa Wisnu.

Selanjutnya pada kain batik Satrio Manah yang digunakan oleh laki-laki pada saat ingin melamar kekasihnya. Kain ini bergambar wayang Arjuna dengan arti kasih sayang, itulah beberapa hal yang terkait dengan Museum Batik Danarhadi.