Sejarah Pura Mangkunegaran Yang Megah di Solo
Pura Mangkunegaran – Kerajaan-kerajaan jaman dahulu banyak sekali meninggalkan sejarah yang patut untuk dipelajari. Namun bukan hanya sejarah saja bentuk nyata dari sejarah tersebut. Seperti candi dan lainnya. Bagi para traveler yang sudah pernah datang ke Yogyakarta pasti tidak asing lagi dengan pura mangkunegaran. Yang juga merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan mataram. Seperti apa pura mangkunegaran tersebut? Berikut ulasannya.
Pura mangkunegaran berada di kota Surakarta atau Solo. Pura sendiri berasal dari Bahasa jawa yang berarti istana atau kerajaan. Pada zaman dahulu kala terdapat salah satu kerajaan terbesar di pulau jawa yaitu kerajaan mataram.
Pada masa itu kepemimpinan dipegang oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I. Praja Mangkunegaran atau Kerajaan Mangkunegaran di Kota Surakarta dibangun olehnya.
Kota solo dan Yogyakarta pun kini dipimpin oleh keturunan dan kerabat kerajaan mataram. Sejak saat itu Sragen, Karanganyar dan Imogiri menjadi wilayah kekuasaannya. Sebelah Selatan Sungai Pepe atau sering disebut Pura Mangkunegaran ialah lokasi pusat pemerintahan praja mangkunegaran. Pada tanggal 17 Maret 1757 telah diadakan perjanjian Salatiga dan diakui secara resmi.
Ruangan Di Dalam Pura Mangkunegaran
Didalam pura Mangkunegaran terdapat beberapa ruangan yang masing-masing memiliki sejarah yang unik. Ruangan apa saja itu? berikut ruangan-ruangan yang ada di dalam pura.
1. Pamedan
Di dalam pura ini juga terdapat sebuah tempat pelatihan prajurit pasukan Mangkunegaran atau juga disebut pamedan. Yaitu tempat para pasukan berlatih. Saat ini tempat latihan tersebut telah menjelma menjadi gedung kecil bergaya Belanda yang bertuliskan Kavalerie-Artilerie.
Pura sendiri berasal dari Bahasa jawa yang berarti istana atau kerajaan. Selain memiliki sejarah yang sangat menarik, Pura ini juga terkenal dengan gaya bangunannya yang memiliki perpaduan antara bangunan Jawa dan Eropa pada bagian interior hingga ornamen-ornamen yang berada di beberapa sudutnya.
2. Pendopo
Terdapat juga pendopo besar yang menampung hingga 10.000 orang karena memiliki luas sekitar 3.500 meter persegi. Menurut sejarah zaman dahulu pendopo ini dibangun tanpa paku. Warna khas keluarga Mangkunegaran yaitu warna pari anom kuning dan hijau dijadikan dominasi bangunan pendopo ini.
Hiasan terang astrologi Hindu-Jawa yang digantungi dengan lampu-lampu antik akan terlihat pada langit-langit pendopo. Di dalamnya terdapat pula beberapa jenis gamelan pusaka. Diantaranya gamelan Kyai Seton, Kyai Kanyut Mesem dan Lipur Sari yang membuat nuansa khas jawa dalam pendopo ini semakin terasa.
Salah satu gamelan tersebut akan dimainkan secara rutin. Namun yang lainnya hanya akan dimainkan ketika dalam upacara-upacara tertentu.
Baca juga artikel : Puri Taman Saraswati
3. Beranda Dalem
Di dalamnya pun terdapat Beranda Dalem yang dulunya digunakan sebagai ruang tamu. Yaitu ruangan untuk menjamu tamu-tamu terhormat yang datang ke kerajaan Mataram. Ruangan ini memiliki delapan sudut yang dihiasi dengan lilin-lilin. Terdapat juga aneka perabotan Eropa yang indah yang tersimpan dalam ruangan ini.
Pada sepanjang dinding bangunan pura mangkunegaran terdapat kaca-kaca berbingkai yang sangat memukau. Pemandangan alam juga dapat dilihat dari dalam ruangan ini melalui jendela dari ruangan makan.
4. Ruang Pringitan
Ruang Pringgitan ialah ruangan yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang peninggalan kerajaan. Dalam ruang pringitan pura mangkunegaran terdapat benda-benda peninggalan Kraton Mangkunegaran. Seperti pakaian penari tarian sakral yaitu tari Bedoyo Ketawang. Uang logam kuno, perhiasan-perhiasan antik.
Terdapat juga senjata-senjata yang merupakan hadiah dari beberapa negara seperti beberapa aneka keris. Serta terdapat pula peralatan dapur seperti piring dan lainnya bebahan perak hingga Kristal. Pernak pernik beraneka ragam berbahan dasar emas maupun perak pun juga ada di dalamnya.
5. Perpustakaan
Tidak hanya memamerkan hal-hal yang indah untuk dipandang mata. Pemahaman mengenai sejarah juga bisa didapat dalam pura ini melalui Perpustakaan atau Rekso Pustoko. Mangkunegara IV telah mendirikan perpustakaan ini pada tahun 1867. Berada di sebelah kiri ruang pamedan yang berada di lantai dua.
Di dalamnya terdapat buku-buku dalam beberapa bahasa khususnya Bahasa Jawa. Tersimpan pula koleksi-koleksi foto bersejarah, hingga data-data mengenai perkebunan kepemilikan Mangkunegaraan pun juga dapat ditemukan di dalam perpustakaan ini.
Bagian Luar Pura Mangkunegaran
Selain ruangan yang terdapat di dalam pura, bagian luar dan sekitar Pura Mangkunegaran ini pun sangat indah dan dapat menjadi destinasi wisata. Diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Taman
Selain menyuguhkan bangunan pendopo besar yang berisikan berbagai macam sejarah kerajaan Mataram. Taman cantik pada bagian luar pura juga akan menambah kemegahan bangunan pura ini. Banyak pohon-pohon berbunga dan semak-semak hias yang tumbuh di dalamnya.
Taman ini dijuluki seperti taman cagar alam. Alasannya karena pada taman di dalam Pura ini terdapat sangkar burung yang membuat taman ini seperti cagar alam. Di area taman ini juga terdapat patung-patung klasik bergaya Eropa. Dengan air mancur yang membuat taman ini menjadi semakin alami dan memberi suasana yang tenang.
2. Masjid Al-Wustho Mangkunegaran
Di sekitar Pura Mangkunegaran terdapat tempat peribadatan kaum muslim yaitu Masjid Al-Wustho. Di Kota Surakarta terdapat tiga masjid tua dan bersejarah. Masjid Al-wustho menjadi salah satunya bersama dengan Masjid Darusalam dan Masjid Agung Surakarta
Pangeran Mangkunegara I ialah sosok yang memprakarsai pembangunan masjid ini. Masjid Al-Wustho juga menjadi masjid kerajaan bagi Pura Mangkunegaran pada masa itu. Dahulu masjid ini hanya boleh dipergunakan oleh keluarga kerajaan saja. karena memang masjid ini merupakan masjid milik kerajaan..
Akan tetapi seiring berjalan seiringnya waktu kini masjid al-wustho dibuka untuk masyarakat umum. Bangunan masjid ini di desain oleh arsitek asal Prancis dengan menggunakan desain khas jawa. Dengan desain ukiran kaligrafi yang indah di sepanjang gapura masjid.
Masjid yang berada di dalam area kerajaan ini memiliki luas 4.200 meter persegi. Memiliki tembok gapura berbentuk kerucut dengan ukiran ayat-ayat al-qur’an. Terdapat 4 tiang utama dalam ruang utama masjid. Dan 12 tiang tambahan yang berhiaskan kaligrafi.
Itulah ulasan mengenai pesona Pura Mangkunegaran dari mulai sejarah, bagian dalam bagian luar hingga detail bangunannya. Pura ini kini menjadi destinasi wisata yang banyak diminati oleh para traveler. Karena bukan hanya untuk berwisata, pemahaman mengenai sejarah pada zaman dahulu akan didapat dengan mengunjungi pura ini.